Selasa, 18 Juni 2013

Tetap Hati-Hati dalam Berburu Diskon

Belanja itu memang asyik. Apalagi bila memasuki mall dan terdapat papan tulisan yang bertuliskan “Diskon” yang besarnya lima puluh atau tujuh puluh persen, pasti diri ini tidak bisa tidak untuk tidak melihat kepada kotak barang –barang tersebut. Meskipun nanti ternyata setelah berada di kotak itu dirasa barang atau harganya tidak cocok, akan pergi meninggalkannya tapi pasti kita menuju kepada kerumunan itu dahulu. Namun jarang yang bisa pergi meninggalkan ruang itu kalau tidak benar-benar orang teguh pendiriannya. Yang terjadi biasanya ya akan larut berkerumun dan asyik. Kadang barang yang tidak perlu menjadi perlu karena emosi sesaat yang ditimbulkan karena harga yang dirasa menjadi murah. Tinggallah kalau sudah sampai rumah uang sudah habis barulah menyesal bahwa barang-barangnya tidaklah terlalu berguna.
Bila itu terjadi pada orang yang memang uangnya selalu tersedia penuh tidak apa-apa, tapi bila terjadi pada orang yang hanya lebih sedikit, bagaimana akan menyambung tanggal-tanggal berikutnya? Akhirnya hanya akan lari pada hutang. Bila sikap ini tidak dibentuk yang bagus akan bergulung-gulung terus, sampai terjadi pola perilaku yang tidak sesuai dengan “rel yang sebenarnya”.

Itulah keajaiban dari tulisan diskon. Baru ditulis saja orang sudah akan datang padanya. Daya tarik pasar atau kerumunan itu secara psikhologis memang banyak berpengaruh pada diri seseorang. Maka ada doa masuk pasar yang artinya mohon kepada Tuhan agar dijaga dari kejahatan kerumunan dan massa yang berkumpul amat banyak.

Pada orang yang berkumpul memang emosi gampang tersulut, emosi yang keras maupun emosi yang lembut. Ditempat yang panas seperti lapangan emosi yang timbul karena provokasi gampang menimbulkan kericuhan seperti tawuran, anarkhi, bentrok dan lain-lain.

Pada massa yang berkumpul ditempat yang dingin dan sejuk yang diberi fasilitas AC dengan music lembut mendayu-dayu lagu yang romantic seperti di mall-mall maka emosi yang timbul adalah romantisme, melankolis, dan lain-lain. Maka pada demo-demo waspadai jangan terpengaruh provokasi negatir agar demo tidak menjurus pada kericuhan dan tindak anarkhi. Karena demo terjadi pada massa yang berkumpul dan berhawa panas.

Sebaliknya musik yang lembut yang dilantunkan di mall-mall akan membuat belanjaan kian bertambah karena dibuai oleh situasi romantis dan melankolis. Maka benar doa masuk pasar itu bisa menamngkal segala buaian yang meraih emosional, sehingga tidak akan terpengaruh pada apa-apa yang dibuat oleh manusia. Karena penangkal dari yang menciptakan manusia. Jadi pantaslah kalau buaian yang diciptakan manusia itu mental saja dengan sebait doa..

Kiat berburu diskon
Untuk berburu diskon  yang sekarang marak  ini yang pertama harus diingat adalah tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan besarnya prosentase yang ditawarkan. Tetap jaga prioritas pertama adalah kebutuhan selanjutnya adalah harga,berapapun prosentasenya kalau harga tidak terjangkau jangan memaksakan diri. Tidak usah melihat harga asalnya yang penting adalah harga sesuai dengan kantong atau kemampuan kita. Meskipun prosestase diskon kecil kalau harganya dirasa memang murah dari yang kita capai dengan kantong kita bisa saja itu jadi pilihan, sebaliknya meski prosentase diskonnya besar kalau tidak terjangkau ya lepaskan aja. Sedangkan yang terakhir adalah kwalitas barangnya. Bila semuanya sudah dirasa sesuai dengan yang tersebut diatas termasuk harga yang sesaui dengan kantong kita, maka yang kita ambil adalah kwlitasnya. Kalau tidak berkwalitas tinggalkan sajaanggap saja itu bukan hak kita. Jangan sampai rela memperbaiki dan lain sebagainya.alih-alih mau berhemat malah jadi boros.
Bila sudah ready, maka tinggallah action untuk berburu diskon. Pakai baju yang santai dan enak serta bebas bergerak. Menyuuruh seorang saudara untuk menjaga keamanan kita jangan sampai kena kejahatan. Dan silahkan saja berbelanja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar