Belanja itu memang asyik. Apalagi bila memasuki
mall dan terdapat papan tulisan yang bertuliskan “Diskon” yang besarnya
lima puluh atau tujuh puluh persen, pasti diri ini tidak bisa tidak
untuk tidak melihat kepada kotak barang –barang tersebut. Meskipun nanti
ternyata setelah berada di kotak itu dirasa barang atau harganya tidak
cocok, akan pergi meninggalkannya tapi pasti kita menuju kepada
kerumunan itu dahulu. Namun jarang yang bisa pergi meninggalkan ruang
itu kalau tidak benar-benar orang teguh pendiriannya. Yang terjadi
biasanya ya akan larut berkerumun dan asyik. Kadang barang yang tidak
perlu menjadi perlu karena emosi sesaat yang ditimbulkan karena harga
yang dirasa menjadi murah. Tinggallah kalau sudah sampai rumah uang
sudah habis barulah menyesal bahwa barang-barangnya tidaklah terlalu
berguna.
Bila itu terjadi pada orang yang memang uangnya
selalu tersedia penuh tidak apa-apa, tapi bila terjadi pada orang yang
hanya lebih sedikit, bagaimana akan menyambung tanggal-tanggal
berikutnya? Akhirnya hanya akan lari pada hutang. Bila sikap ini tidak
dibentuk yang bagus akan bergulung-gulung terus, sampai terjadi pola
perilaku yang tidak sesuai dengan “rel yang sebenarnya”.
Itulah keajaiban dari tulisan diskon. Baru ditulis
saja orang sudah akan datang padanya. Daya tarik pasar atau kerumunan
itu secara psikhologis memang banyak berpengaruh pada diri seseorang.
Maka ada doa masuk pasar yang artinya mohon kepada Tuhan agar dijaga
dari kejahatan kerumunan dan massa yang berkumpul amat banyak.
Pada orang yang berkumpul memang emosi gampang
tersulut, emosi yang keras maupun emosi yang lembut. Ditempat yang panas
seperti lapangan emosi yang timbul karena provokasi gampang menimbulkan
kericuhan seperti tawuran, anarkhi, bentrok dan lain-lain.
Pada massa yang berkumpul ditempat yang dingin dan
sejuk yang diberi fasilitas AC dengan music lembut mendayu-dayu lagu
yang romantic seperti di mall-mall maka emosi yang timbul adalah
romantisme, melankolis, dan lain-lain. Maka pada demo-demo waspadai
jangan terpengaruh provokasi negatir agar demo tidak menjurus pada
kericuhan dan tindak anarkhi. Karena demo terjadi pada massa yang
berkumpul dan berhawa panas.
Sebaliknya musik yang lembut yang dilantunkan di
mall-mall akan membuat belanjaan kian bertambah karena dibuai oleh
situasi romantis dan melankolis. Maka benar doa masuk pasar itu bisa
menamngkal segala buaian yang meraih emosional, sehingga tidak akan
terpengaruh pada apa-apa yang dibuat oleh manusia. Karena penangkal dari
yang menciptakan manusia. Jadi pantaslah kalau buaian yang diciptakan
manusia itu mental saja dengan sebait doa..
Kiat berburu diskon
Untuk berburu diskon yang sekarang marak ini yang
pertama harus diingat adalah tetap waspada dan tidak terpengaruh dengan
besarnya prosentase yang ditawarkan. Tetap jaga prioritas pertama
adalah kebutuhan selanjutnya adalah harga,berapapun prosentasenya kalau
harga tidak terjangkau jangan memaksakan diri. Tidak usah melihat harga
asalnya yang penting adalah harga sesuai dengan kantong atau kemampuan
kita. Meskipun prosestase diskon kecil kalau harganya dirasa memang
murah dari yang kita capai dengan kantong kita bisa saja itu jadi
pilihan, sebaliknya meski prosentase diskonnya besar kalau tidak
terjangkau ya lepaskan aja. Sedangkan yang terakhir adalah kwalitas
barangnya. Bila semuanya sudah dirasa sesuai dengan yang tersebut diatas
termasuk harga yang sesaui dengan kantong kita, maka yang kita ambil
adalah kwlitasnya. Kalau tidak berkwalitas tinggalkan sajaanggap saja
itu bukan hak kita. Jangan sampai rela memperbaiki dan lain
sebagainya.alih-alih mau berhemat malah jadi boros.
Bila sudah ready, maka tinggallah action
untuk berburu diskon. Pakai baju yang santai dan enak serta bebas
bergerak. Menyuuruh seorang saudara untuk menjaga keamanan kita jangan
sampai kena kejahatan. Dan silahkan saja berbelanja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar