Minggu, 17 Mei 2009

RANI, SEBUAH FENOMENA MASYARAKAT

Box:
Rani Julianti ngetop dengan segala persepsi mayarakat yang beragam. Ada yang diplesetkan sebagai gula-gula, sebagai caddy ecek-ecek, sebagai kalangan bawah yang memikat pejabat dan lain-lain. Benar dan tidaknya juga belum tentu, namun opini yang berkembang dasyat, membuat jengkel berbagai fihak.


Kok seorang caddy bisa mengubah dunia tersebut? Itu pertanyaan yang selalu diulang ulang. Seolah seorang caddy tidak bisa mencapai cita-cita yang tinggi. Seolah-olah seorang caddy paling banter cita-cita yang dicapai hanyalah jadi simpanannya pejabat. Bahkan sebuah stasiun televisi mengupas bahwa seorang caddy, otomatis bisa memperbaiki hidupnya dengan demikian,begitu diangkat pejabat dari dunianya,dia akan berhenti dari seorang caddy menjadi seorang simpanan.

Padahal bila melihat jalan hidup orang sukses,menurut ceritanya adalah apa saja bias menjadi jalan. Merangkak dari nol dan setapak demi setapak sukses puncak bisa diraih dengan gemilang. Kenapa masyarakat sudah Ngepal caddy akan menjadi simpanan? Jangan dong, jangan bilang begitu.


PANDANGLAH WANITA DENGAN HORMAT.

Bila memandang wanita dengan menghormat,akan menjadi lain persoalannya dengan apabila dipandang dari sexynya. Hormatilah wanita dengan rasa kemanusiaan dan kasih saying sesame wanita. Sudah saatnya bangsa Indonesia berubah dalam memandang segala sesuatu. Janganlah sok normatif tapi munafik.

Wanita, dilahirkan dengan beragam status. Kalau boleh memilih ya, bagusnya wanita itu dilahirkan satu jenis status social saja, yaitu berstatus social kalangan menengah atau atas saja. Jadi lebih mudah bagi wanita untuk bersikap terhadap dirinya.

Bila dia sudah berstatus kalangan atas,dia tinggal mengembangkan dirinya kearah yang dia inginkan sendiri dengan sudah tidak memikirkan perut lagi. Dia mau berkarir,mau jadi ibu rumah tangga, atau mau meraih menjadi ibu Negara.

NAMUN SAYANGNYA,SEMUA ITU tidaklah demikian adanya, wanita harus bervariasi tingkat ekonominya,sehingga dia bahkan sebagian besar wanita,harus memikirkan perutnya dan perut anak-anaknya, baru merintis cita-citanya. Memilukan sebetulnya nasib wanita Indonesia. Lain halnya wanita kalangan atas yang bisa mengenyam tingkat pendidikan cukup,dalam situasi pengamanan yang cukup,dalam kalangan yang berpendidikan. Dia tinggal mengepakkan sayapnya dengan manis.Terbang kian kemari dipandang dengan cantik oleh siapa saja.

Lain ceritanya yang kalangan bawah. Keamanan dia sebagai wanita juga terancam,setiap saat dengan kelemahan fisiknya dia harus berfikir keras setiap hari menyelamatkan dirinya, bagaiman menempuh cita-citanya, juga menjadi persoalan sendiri yang harus ditengoknya setelah dia memenuhi periuk nasinya,baru dia menentukan sikap melawan nasibnya untuk berkarir atau menyerah sebagai ibu rumah tangga. Itupun dilaluinya dengan berbagai tahap itu. Beratnian. Belum masalah-masalah psikologis lainnya. Maka hormatilah kaum ini baik dari kaumnya sendiri ataupun dari lawan jenisnya itu.


Biarkan Rani-Rani mengekprssikan dirinya

Bila dilihat,dari perjalanan hidup wanita yang diatas sudah disebutkan. Mbok ya sudah biarkanlah Rani rani yang lain itu berkembang. Seorang caddy juga punya untuk berkembang untuk meningkatkan nasibnya. Mungkin seperti Rani itu juga ingin sekolah pasca sarjana. Kalau jalan yang ditempuhnya harus melalui demikian yang apa boleh buat? Biarkan saja berkembang sebagai hak asai setiap manusia. Juga pada Rani-rani yang lain.

Para wanita juga harus menghormati achievement ini, sebagai suatu roket yang cepat untuk memperbaiki nasib Rani rani di Indonesia. Untuk apa uang banyak banyak pada pejabat yang harus dibuang banyak banyak untuk keperluan gengsi ? Namun untuk seorang Rani yang bercita-cita menempuh pasca sarjanan,mengepakkan sayap setinggi langit, malah akan berguna memperbaiki anak turun Rani-rani di Indonesia.

Para wanita janganlah iri dengan perjalanan nasib seperti ini. Apalagi sok suci dengan keadaan yang tak berdaya, biarlah semua berkembang dan mekar untuk membuat taman bagi hatinya sendiri-sendiri.


Politisi dilarang memasuki ranah ini

Para politisi jangalah memasuki ranah ini untuk menjatuhkan lawan politiknya demi peningkatan nasib bangsa. Masih banyak system lain untuk bertanding dengan lawan politiknya dengan cara yang sehat.

Para politisi juga mempunyai anak wanita,juga mempunyai ibu wanita,juga mempunyai kawan wanita,janganlah memasuku ranah ini agar tidak kuwalat dalam hidupnya

Demikianlah adanya,sebaiknya negri yang banyak kemiskinan ini harus saling rukun dan pengertian terutama dalam menempatkan wanita dalam kehidupan masyarakat, fikirkanlah wanita denganberbagai keperluannya sampai dengan keperluannya memasuki derajat wanita yang paling tinggi

Selasa, 12 Mei 2009

BERALIH PANDANGLAH MASYARAKAT

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

BOX : BANYAKNYA PEMBERITAAN TENTANG ANTASARI AZHAR,BIKIN HEBOH,BIKIN PUSING,BIKIN MUAK ,NAMUN SEKALIGUS BIKIN HATI PRIHATIN BAHWA TERNYATA CARA BERFIKIR MASYARAKAT MEMILUKAN. HADITS SUCI HARTA ,TAHTA DAN WANITA DIPOLITISIR UNTUK KEPENTINGAN TERTENTU.


===========================================================================================================

Berita ini sungguh mengoyak hati masyarakat,semua sepertinya bersimpati,namun sekaligus menikmatinya seperti menikmati rumpian-rumpian yang asik dibicarakan sambil mencari kutu, Beginikah masyarakat kita sekarang ini? Senang dan bertepuk tangan melihat penderitaan orang lain? Mencari-cari aib orang lain untuk dinikmati bersama? Atau langsung menghakimi sendiri dengan penghakiman moral ?

Mental bangsa terjajah


___________________________________________________________________________________________________________

Memang betul kata cerdik sejarah, bahwa sangat lama sekali bangsa indonesia itu terjajah,selama tiga setengah abad lebih. Sehingga saking lamanya banyak keimanan terjual dan terbeli atau tidak tahan lagi terhadap penderitaan,sebagian terserang penyakit itu. Jadi ingin cepat-cepat mengakhiri penderitaannya entah dengan cara apapun. Para kasatria mengakhirinya dengan berjuang melawan penjajahan itu,sehingga akhir penderitaannya itu berbuah menjadi pahlawan kusuma bangsa,darahnya menaburi bumi pertiwi dengan anggun. Namun sebagian lagi tidak bias berfikir se elegant itu,mereka malas atu tidak mampu berfikir sekeras itu menembus batas-batas filosofi yang tinggi. Akhirnya mereka mengakhirinya dengan berkhianat pada bangsanya dan berfihak kepada penjajah.

Begitu lah yang terjadi sekarang ini merupakan sisa-sisa pengkhianatan itu ,dengan tidak saling rukun terhadap sesame,saling menjegal,saling mencari-cari kesalahan orang lain yang pada inti untuk menghalalkan nilai-nilai yang tidak luhur untuk mencapai sesuatu. Capaian itu dari tingkat kecil sampai tingkat yang besar,dari tingkat kepuasan diri sendiri sampai dengan untuk mencapai dan merebut kekuasaan

HARTA,TAHTA DAN WANITA YANG DIPOLITISIR

Hadits yang sahih ini sekarang gampang sekali diucapkan setiap orang. Sampai masyararakat bawah saja yang nota bene jauh dari ulama gampang saja meluncurkan kata-kata, yaah… memang harta,tahta dan wanita sering membuat orang jadi lupa…. Begitulah para media tv itu sekenananya saja mencari sample komentar kasus ini. Dan yang lain tertawa-tawa enak sekali menerima mutiara hadits itu sebagai kelakar yang sinis.

Padahal ditangan ulama sufi yang bagus harta,tahta dan wanita ini bisa berarti sangat mendalam dan bagus sekali. Yang dimaksudkan hadits ini merupakan suatu tatanan yang adiluhung dan imani. Seseorang yang mendalami makna itu bisa menjadi manusia yang sangat adipurna dalam segalanya. Harta bisa berarti bahwa,manusia harus menjaga hartanya dengan jalan yang luhur. Yaitu membelanjakan di jalan Tuhannya,yaitu memberi pada yang membutuhkan ,menolong yang harus ditolong,terutama para bocah yang tidak mempunyai ayah dan ibu yang jauh dari kasih sayang,dan perlu pendampingan orang tua.

Dan diapun harus menjaga harta anak yatim itu,bukan malah mempergunakan untuk kepentingannya. Bocah malang itu harus dijaga masa depannya,sampai dia mencapai kebahagiaan yang hakiki.

Sedangkan tahta,bisa diartikan bahwa tahta itu adalah sesuatu untuk melindungi ummmat manusia dari segala keserakahan dasamuka. Dari kejamnya kekuatan yang menindas yang lemah dan dari kecemasan simiskin yang lapar ditengah malam.

Lalu wnita yang dimaksud adalah bagaimana seseorang itu bisa menjujung dan menghormati kaum wanita. Manjganya dan memikirkannya dari angkara murka. Kelak manusia yang menjaga wanita dan menghormatinya ini akan berwibawa dan agung prajanya.

BERALIHLAH CARA BERFIKIRMU MASYARAKAT

Antasari dengan kasusnya hanya sebagai contoh saja ,banyak yang lainnya yang juga selalu dibumbui dengan tema-tema senada. Janganlah terperdaya dengan isu-isu seperti ini wahai masyarakat. Janganlah senang memikirkan aib manusia lain untuk dinikmati,sibuklah memikirkan kesalahan diri sendiri untuk menjadi manusia yang unggul.

Bila ada berita seperti itu biarkan saja, jangan pedulikan,jangan membicarakannya,jangan lihat tv nya,jangan berkomentar apapun.Usahakan begitu terus menerus sampai mengurat mengakar,dan berita seperti itu tidak akan laku sendiri.

Biarkan kita menjadi masyarakat yang bermutu tinggi dan damai,tidak ada keterbatasan dalam segalanya. Namun yang ada adala keberlimpahan segalanya,bahwa semua itu cerah dan terbuka lebar dengan enjoy dan nice. Bukan yang sempit,sedih-sedih dan misteri.

Bila semua manusia sudah sadar demikian,isu-isu seperti itu tidak akan laku,kehidupan akan tentram ,idak saling mencari aib orang lain,Negara juga akan kuat dengan pribadi-pribadi yang unggul,selalu memikirkan kemajuan negaranya. Banyak potensi yang tersembunyi yang ditampilkan Negara dari putra bangsanya.

Yang kedua yang diatas itu tidak tidur,Dia akan membalas apa yang diniatkan seseorang atas orang lain,termasuk yang suka menikmati aib orang lain akan diberi cobaan oleh yang diatas bilakah dia akan dicoba persis seperti yang dinikmatinya. Sebaliknya bila seseorang menjaga aib orang lain,dia akan dijaga yang diatas dibantu para malaikatnya untuk menjaga dari aib dirinya.


Minggu, 10 Mei 2009

PERSPEKTIF DAN TANTANGAN BISNIS ASURANSI UMUM DI INDONESIA

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Asuransi pada hakekatnya adalah menghimpun dana masyarakat dalam jangka panjang. Karakter itu sangat tepat dengan pemerintah dalam membangun infrastruktur,peningkatan ekonomi untuk kesejahteraan bangsa.

Maka Asuransi bisa menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan fisik dan mental ekonomi bangsa.Betulkah ? dimanakah letak dari pembangunan fisik dan mental bangsa tersebut? Dapatkah AJB Bumi Putera 1912 menjawab tantangan ini?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Belakangan Asuransi agak ngetop, banyak dibicarakan,banyak dicuatkan isu-isunya di media massa cetak maupun elektronik. Rasanya kebanggaan asuransi kian meningkat,hal itu menunjukkan bahwa asuransi sudah berkembang pesat sehingga menampakkan jati dirinya.

Masyarakat yang berasuransi baik individual maupun kelompok juga berkembang . Sebenarnya bagaiman yang lebih dahulu. Asuransi meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau masyarakat sejahtera baru menggunakan asuransi ?.Inilah yang akan menjawab paradigma asuransi apakah bisa mempunyai daya guna dalam pembangunan fisik dan mental ekonomi bangsa.

Industri asuransi memamg harus berbenah mempercantik diri agar masyarakat makin menyukai kecantikannya.Perlakukuan-perlakuan tak pantas yang dipertontonkan pada nasabah sudah saatnya harus dibuang jauh. Jika tidak masyarakat yang sudah memegang polis akan mencampakkan asuransi sementara calon nasabah akan tetap jauh dan menjauhi pintu asuransi.

Membangun dan mengembangkan asuransi rupanya sudah tidak bisa ditawar lagi Era globalisasi semakin menuntut peningkatan kapasitas,kompetensi,ketrampilan berbisnis ,sumber daya manusia yang kuat dan cerdas. Pelaku industri asuransi yang tidak memiliki komitment yang kuat untuk semua itu memang pantas bubar dan keluar dari pasar.


BAGAIMANA ASURANSI YANG BIJAK


Setiap manusia mempunyai resiko , Namun ada beberapa cara untuk mengatasinya seperti menghindari resiko ,menanggung sendiri resiko ,atau mengalihkan resiko kepada fihak lain. Penerima pengalihan resiko dikenal sebagai perusahaan asuransi.Baerarti perusahaan asuransi itu yang menjamin mengganti risiko yang dihadapi manusia tersebut.

Memilih produk asuransi sering jadi persoalan dan membingungkan. Ada beberapa tahap yang harus dipenuhi keluarga atau seseorang dalam memilih asuransi.

Pertama yaitu memahami diri sendiri sebagai pemegang atau pembeli asuransi kita harus tahu benar dan jelas kebutuhan kita. Pemilihan sesuai dengan kebutuhan harus menjadi prioritas utama. Tahap awal asuransi kesehatan sangat dibutuhkan fihak yang mulai mengumpulkan investasi asuransi. Asuransi kesehatan menanggung beaya pengobatan ,termasuk kalau harus rawat inap. Selanjutnya asuransi jiwa menanggung resiko atas ketidak pastian dimasa mendatang .

Asuransi ini memberikan jaminan sejumlah dana untuk keluarga yang ditinggalkan bila pemegang polis meninggal dunia . Artinya kita memindahkan resiko yang dihadapi keluarga dimasa dating kepada perusahaan asuransi.

Apabila kedua asuransi ini sudah dimiliki selanjutnya kita memerlukan asuransi barang yang dimiliki. Misalnya asuransi rumah bebas kebakaran .asuransi mobil dari kecelakaan dan kehilangan.

Sesudah itu baru dipikirkan asuransi spesifik yaitu misalnya asuransi pendidikan ,pekerjaan ,profesi dan lain-lain.


JANGAN MEMAKSAKAN DIRI


Jangan memaksakan diri bila tidak mampu untuk melanjutkan asuransi sampai pada tahap-tahap ini. Karena pembeli asuransi baru akan bisa menikmati asuransi biasanya pada rata-rata tahun kelima. Jadi mengingat waktu yang panjang ini harus dicermati betul untuk memutuskan membeli produk asuransi. Terutama pada kondite perusahaan asuransi yang utama dan khususnya pada keruangan yang dimiliki oleh pembeli asuransi.

Dari sini perusahaan asuransi harus faham betul dalam membaca kesulitan masyarakat dalam menentukan pilihannya ini. Sehingga perusahaan asuransi harus profesional betul,jangan hanya karena nila setitik yang dilakukan agen asuransi akan menyebabkan rusak susu sebelangan perusahaan asuransi yang dibina. Maka para agen harus betul-betul dalam screaning/pemilihan pribadi yang tinggi.Sehingga benar-benar nasabah terlayani dengan baik dan tidak dilukai yang menimbulkan trauma psikhologis.Karena saingan perusahaan asuransi adalah bank-bank yang professional dalam pelayanan dan produknya. Perusahaan asuransi harus bisa menyamai lembaga ini kalau memang akan menjadi mitra pemerintah dalam membangun mental dan perekonomian bangasa. Yaitu menjadikan mentalitas hidup hemat dan terencana masyarakat dalam bangsanya sehingga perekonomian bangsa menjadi tegak karena kegiatan perekonomian yang terencana dan sehat.


MELUKAI NASABAH ADALAH AWAL DARI KETIDAK PERCAYAAN


Asuransi identik dengan pencairan klaim susah dan mengejar-ngejar premi. Begitulah paradigma yang ada di masyarakat kebanyakan tentang asuransi.Sehingga bila dalam pembicaraan antar persona masyarakat,bila terdapat pembicaraan tentang pendapat seseorang yang diminta bila yang satu ingin membeli produk asuransi

Sampai saat ini pendapat itu masih saja melekat pada setiap orang. Pengalaman penulis sendiri juga mengalami hal yang serupa dengan pemikiran tersebut diatas. Ketika penulis memdapatkan dana yang cukup dari hasil warisan,penulis berkunjung kepada konsultan yang statusnya sahabat,juga guru yang selama ini cukup lumayan pemikirannya,menurut penulis. Ketika penulis menayakan apa yang harus saya lakukan terhadap uang yang saya peroleh dari keluarga ini. Sarannya masih saja klasik yaitu di depositokan saja. Jangan sampai tergiur oleh agen asuransi,begitulah nasehat yang diberikan pada saya.

Untuk masalah ini sementara saya jadi tidak sefaham dengan sahabat dan guru saya itu. Saya berfikir. Kok dari dulu asuransi dipandang seperti itu,bahkan sejak saya masih remaja,pendapat ini sudah ada. Benarkah seperti itu ? namun terus terang untuk mencoba saya juga masih takut takut.


Box I: PENGALAMAN MENGIKUTI ASURANSI.

Namun meskipun begitu saya juga pembeli asuransi. Berawal dari rasa ingin mencoba dan membuktikan apakah benar yang ditudingkan orang-orang kalau asuransi itu buruk seperti itu. Saya mencoba membeli produk asuransi yang tidak begitu besar nilainya,yaitu produk untuk saya sampai saya menjelang pension yaitu berumur 49 tahun,dan pendidikan anak saya sampai lepas SMA. Masing masing 5 jt rupiah. Pada pembayaran sampai masing-masing polis memakan waktu 4 tahun tidak ada maslah,agen dating kerumah selalu mengambil premi.saya setiap saat juga harap-harap cemas tentang ini semua. Yang ada difikiran saya bagaiman kalau dana yang sudah masuk itu nanti akan hilang. Akhirnya kekhawatiran itu datang juga agen sudah mulai jarang dating,ditelpone telphne tidak ada. Sementara kantor asuransi yang didaftar waktu itu jauh dari rumah. Padahal didekat rumah ada asuransi tersebut, Tapi waktu itu sang agen membujuk supaya dikantor sang agen bekerja.

Saya sudah mulai pusing juga,kalau mau membuang uang jangan begini caranya,begitulah yang ada di fikiran saya. Namun didorong oleh rasa penasaran bahwa paradigma lama asuransi harus berubah. Maka saya berusaha keras menyelesaikan semua. Saya sudah bulat untuk meninggalkan agen dan akan membayar dan mengurus asuransi sendiri membayar seperti bila menabung atau mengambil uang di bank.

Dengan susah payah akhirnya saya mendatangi kantor cabang tempat agen itu bekerja. Saya ceritakan semua permasalahan saya sampai pada saya akan membuktikan bahwa asuransi itu tidak seburuk yang dibicarakan orang,bahwa agen yang mempunyai perangai buruk harus dilenyapkan dari kantor asuransi sehinggga asuransi menjadi bersih dan bisa menjadi teman oleh asyarakat dalam membangun perekonomiannya.

Kepala agent itu mengerti apa yang saya maksud. Dan kebetulan sekali dia adalah tante dari murid saya setelah saya omong-omong banyak.Akhirnya pada hari itu juga semua berkas polis saya dipindah sesuai dengan permintaan saya yaitu di kantor didekat rumah saya. Dari jam delapan pagi sampai dengan jam tiga sore perjuangan saya dan kepala agent untuk berusaha keras mengembalikan citra asuransi yang baik itu selesai juga. Saya mulai berhubungan dengan kantor asuransi yang baru yang dekat dengan rumah saya. Saya berkenalan dengan pegai disitu dan saya meminta untuk dating sendiri saja bila membayar premi asuransi ataupun ketika klaim sampai pada waktunya. Saya bekerja sama dengan para pegai disitu dengan baik. Hubungan betul-betul saya jaga dengan baik pula.Sampai sekarang saya bersahabat baik dengan kantor itu.

Barangkali saya secara tidak langsung sangat membantu mengembalikan citra asuransi dari suatu yang akan jelek terjadi menjadi sutu kebaikan yang terjadi. Saya bahagia bisa menciptakan ini. Karena sampai sekarang karena saya juga menjaga hubungan baik dengan mereka,maka kantor itu pegawainya sudah kenal baik pula pada saya. Setiap saya kesana sapaan akrab bahkan canda tawa selalu ada. Saya puas menciptakan ini semua.Saya berharap akan selalu seperti ini sampai kapanpun asuransi ini berlaku. Saya dengan bank-bank juga berhubungan baik,harmonisasi terjadi dan saya mendapatkan pelayanan yang baik karena kondite di bank saya baik. Umur saya membuka rekening saya di bank yang saya percayai sama dengan umur saya membeli produk polis asuransi. Pelayanan bank yang saya percayai baik sekali pada saya, saya berharap juga sama halnya peayanan perusahaan asuransi yang saya percayai berlangsung pada saya.


ADA NASABAH YANG TERLUKA.


Saya membaca artikel asuransi ada nasabah yang terluka menghadapi pelayanan asuransi.Ada seorang karyawati yang a lot mengambil klaim asuransi kesehatan yang dipunyai ketika dia benar-benar mengalami sakit yang sesungguhnya yaitu jatuh karena kecelakaan pada saat dia bertugas ke lain daerah. Saya memang bisa merasakan perihnya luka yang dialami dan luka akibat pelayanan klaim yang tidak mulus.

Itupun sama seperti sakitnya hati saya waktu berusaha menegakkan kembali produk asuransi yang saya beli sebanyak 3 polis seperti yang saya ceritakan diatas tadi.

Tingkah laku para agen yang merupakan ujung tombak perusahaan asuransi memang kadang tidak seiring dengan dengan hak konsumen yang seharusnya diberikan oleh perusahaan asuransi.Maka ini menjdi masukan bagi fihak perusahaan asuransi untuk terus berbenah diri,sehingga keprofesionalan perusahaan asuransi bisa seperti bank-bank yang beroperasi diseluruh kota di Indonesia yang kesemuanya memiliki profesionalitas dan pelayanan yang prima.


MEMBANTU MEWUJUDKAN IMPIAN MASYARAKAT.

TENTANG PERENCANAAN KEHIDUPAN.


Menurut survey, orang Indonesia mempunyai sikap hidup yang optimistis. Berani menghadapi tantangan hidup sekeras apapun,mungkin ini disebakan karena rasa spiritual yang tinggi yang dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia. Nilai-nilai spiritual ini yang menyebabkan masyarakat ini menjadi ulet dan tabah. Ketabahan dan keuletan yang didasari kepercayaan spiritual yang tinggi melahirkan falsafah kehidupan yang muncul dari pengalamannnya sehari hari tersebut.

Falsafah keseharian itu misalnya,Ana dina ana upa artinya bila ada hari ada butiran nasi yaitu masyarakat yakin betul bahwa setiap hari Tuhan memberikan rejekinya kepada hambanya didunia ini. Ada lagi dalam bahasa Indonesia falsafah kehidupan yang menyatakan burung saja setiap pagi terbang dan petang pulang membawa makanan, Hal itu menjadi pemikiran bahwa Tuhan akan selalu memberikan rejeki pula pada hambanya, Faksafah ini makin berkembang seiring dengan tingkat pemikiran para intelektual meskipun sebatas pada nilai falsafah tersebut.Sehingga keyakinan spiritual seperti itu sudah mengurat-mengakar begitu tinggi. Maka orang Indonesia sangat mengagungkan karier atau pendidikan yang tinggi. Apapun untuk mempertinggi kariernya akan dijalani dan dilakukan berapapun biayanya. Orang Indonesia optimis sekali untuk hal ini. Namun untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun,orang Indonesia menurut penelitian ada aspek psikhologis yang membuat dirinya takut berbicara masalah itu, Dan ada kesan secara psikhologis mengingat hal itupun akan menimbulkan rasa tidak enak dan tidak nyaman bahkan cenderung melemahkan semangat. Sehingga mereka malah tidak mau mengingat dan mempersiapkan diri menuju pensiun sejak dini,namun mempersiapkannya dalam waktu sedikit menjelang masa pensiun.

Perbedaan dari orang Indonesia dan orang asing adalah ,orang asing mempersiapkan masa pensiun sejak umur 36 tahun,sedangkan orang Indonesia mempersiapkan pensiun pada umur 45 tahun bahkan banyak yang beberapa tahun sebelum pensiun.Yang dilakukan adalah,ada sebagian yang menabung untuk masa pensiun sejak berumur 45 tahun, atau membeli produk asuransi sejak umur itu untuk masa pensiun. Dan yang mempersiapkan hanya beberapa tahun sebelum pensiun adalah mengalokasikan dana untuk usaha wiraswsta untuk masa pensiun,berfikir wiraswsta setelah pensiun tiba,yang terakhir adalah terpuruk pada masa pensiun,cepat memakan usianya menjadi tua yang sesungguhnya karena stress pada masa pensiun yaitu yang dikenal sebagai Post Power syndrom.


SEJARAH ASURANSI TURUT MEMBENTUK SIKAP HIDUP MASYARAKAT INDONESIA.


Namun bila ditelusur lebih lanjut sikap demikian ini memang bermula dari ketidak percayaan pada lembaga asuransi untuk menanggung resiko semua ini dengan baik.yang ada hanya cerita-cerita tentang luka dengan asuransi membuta perilaku semua ini terjadi,langsung atau tidak langsung. Jadi perilaku asuransi yang buruk turut membentuk perilaku ini,membuat trauma social yang akhirnya membuat tidak percaya untuk mengalihkan resiko kehidupan ini pada asuransi.

Namun sebaliknya bila dari dulu tercatat dalam sejarah,bahwa asuransi benar benar melindungi masyarakat Indonesia tentunya sikap hidup seperti itu ada kemungkinan untuk tidak ada, Karena begitu percaya akan perilaku industri asuransi yang menanggung resiko semua kehidupan masyarakat

Maka akhirnya asuransilah yang mulai sekarang ini dituntut profesionalitasnya menghadapi semua dan menjawab tantangan ini. Asuransi harus bagus dan tidak ada celanya dalam menghadapi resiko masyarakat Indonesia.


Box II RASA HARAP CEMAS MENGIKUTI ASURANSI



Meskipun ini pengalaman pribadi,namun bisa jadi masukan bagi industri asuransi, Penulis mengikuti semua asuransi. Asuransi Jiwa sekeluarga, asuransi pendidikan untuk anak,asuransi kebakaran rumah,Asuransi Dana Bahagia, Asuransi Investasi. Semua mengcaver kehidupan kami sekeluarga. Namun rasa harap cemas itu tetap ada. Bahwa Asuransi,bertindaklah PROFESIONAL, JANGAN LUKAI KAMI. KARENA MASA DEPAN KAMI ADA PADA PENGHARAPAN MEMBELI PRODUK ASURANSI. KIRANYA AJB BUMI PUTERA 1912,AKAN MAMPU DAN BIJAK MENYIKAPI PERMASALAHAN INI.



Dra. Novi saptina

Jl. Maluku 12

Solo. Telp <> 642621