Senin, 30 Agustus 2010

KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN SISWA KELAS I SD

Kearifan lokal dalam pembelajaran kelas satu sekolah dasar sangat bermanfaat sekali. Karena dalam siswa di usia ini adalah usia yang sangat manis sekali untuk menerima segala sesuatu. Usia ini adalah usia dimana anak itu melihat, mendengar lalu menirukan segala apa yang ada didepan matanya.

Oleh sebab itu memasukkan kearifan lokal dalam masa ini sangat berguna bagi pembentukan mental siswa,apalagi yang mengemban motto berakhlak dan berbudaya. Karena kearifan lokal jelas berbudaya,dilihat nilainya jelas berakhlak.
Perangkat perangkat yang digunakan untuk menerapkan nilai kearifan lokal bisa modern bisa tradisional tergantung manusia yang menjalankan pembelajaran itu . Disini yaitu guru yang menjadi aktor atau aktrisnya.

Guru bisa menggunakan IT untuk mengemas kearifan local ini untuk menarik perhatian dan minat siswa memasuki tahap ini, selanjutnya bisa menggunakan traditional show untuk mengembangkan perhatian dan menggabungkan kedua-duanya yaitu IT dan traditional show untuk variatif dan motorik siswanya.


Pendahuluan.
Siswa kelas satu sekolah dasar adalah siswa yang dari peralihan tamankanak-kanak atau TK menuju kepada sekolah dasar atau Basic school,di usia ini biasanya adalah masa peralihan dari masa bermain untuk ke sekolah dimana sekolah itu memiliki peraturan-peraturan yang mengharuskan anak untuk disiplin mematuhinya.
Namun tentu saja pada usaha kearah ini memperkenalkan sedikit demi sedikit kedisiplinan itu sehingga anak tidak merasa kaget untuk mengikutinya. Untuk itu pada masa ini biasanya pembelajarannya di upayakan sebagaimana sehingga pembelajaran itu menyenangkan. Biasanya permainan permainan, cerita itu menjadi metode untuk memasukkan pembelajaran di awal basic school ini.

Permainan permainan ataupun cerita ,itu sangat berkaitan dengan kearifan lokal pada daerah-daerah di Indonesia yang sangat memiliikeragaman budaya. Maka memasukkan kearifan lokal dalam pembelajaran terutama pada awal basic school di kelas satu sekolah dasar ini sangat cocok ditinjau dari segala segi.


Golden age
Banyak sekali yang mengatakan ipada usia 4 sampai dengan 6 tahun ini adalah usia emas. Anak berada dalam tahap perkembangan yang sangat bagus sekali . Pada usia inilah anak sekolah menjadi penentu apakah dia akan melaju dengan baik. Apakah pendapat itu benar atau tidak memerlukan penelitian lebih lanjut lagi. Namun yang jelas pada usia kapanpun sejak dari bayi memang sebagai orang tua mutlak harus memantau perkembangan putra putrinya dengan sepenuh hati

Kembali pada pembicaraan tentang anak tersebut pada usia 4 sampai 6 tahun. Memang usia ini ditandai dengan perkembangan dimana sianak sudah bisa berjalan berbicara ,berlari dan bertanya apa saja yang ada disekitarnya.

Di usianya yang 4 tahun orang tua yang cukup mampu secara financial akan memasukkan masa pendidikannya pada play group. Namun pada keadaan keluarga yang kurang secara financial tidak memasukkan masa pendidikannya pada play group,biasanya mereka menunggunya sampai berumur lima tahun baru memasukkan masa pendidikannya di TK, TK pun biasanya juga bukan TK yang bagus tapi yang biasa saja,mengingat kebutuhan yang lain juga masih akan menjadi perhiungan.

Apakah ada pengaruhnya? Mana yang lebih bagus? Tidak mesti bisa dijawab secara pasti.Yang pentin pada usia ini sianak dicukupi kebutuhan perkembangannya . Yaitu dicukupi infomasinya karena pada usia ini sudah bisa berbicara dan bertanya apa saja. Jadi bila anak bericara ada saluran apa yang harus dibicarakan. Bila dia bertanya tentang lingkungannya dia akan tercukupi jawaban yang baik yang membuat dia berkembang terus menerus.

Hal ini semua bisa didapatkan di lembaga formal maupun non formal. Yaitu ketika dia masuk dalam sekolah atau tidak didalam sekolah. Yaitu hubngannya dengan ibunya, bicarnya apa saja, pertanyaannya dijawab dengan memuaskan dapat diterima dengan baik.
Selanjutnya pada usia itu anak sudah bisa berjalan dan berlari, pun kebutuhan ini harus dicukupi juga. Dia perlu berjalan-jalan ketempat yang harus diketahuinya dengan baik jalan apa yang harus ditempuh yang membuat dia bisa melihat dunia lebih indah dan lebih kuat.

Ketika dia ingin berlari, dia mempunyai tempat untuk berlari,mengerakkan kakinya sehinga badannya sehat dan kuat, Dia juga bisa melepaskan emosinya dengan berlari itu. Kaki-kaki kecilnya itu bisa dihentak-hentakkan puaslah sudah kebutuhan itu.
Hal ini juga didapatkan di lembaga formal dan non formal yaitu disekolahnya atupun di luar sekolahnya. Ketika dia dengan teman-temannya atau dengan saudaranya, atau dengan ayah ibu dan keluarganya

Jika semua ini terpenuhi dengan baik, kita bisa percaya diri bahwa sianak pada masa ini adalah masa keemasan bagi usianya. Masa keemasan ini layak dirayakan dan disyukuri pada yang maha kuasa dengan pengisian-pengisian mind (cara berfikir) yang terbaik. Dan yang terbaik itu bisa kita tentkan yang terbaik,namun teralami mungkin dan terbrillian mungkin.


Andil kearifan lokal
Maka kearifan local bisa tampil disini,untuk mendasari perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.Banyak ahli yang memerhatikan gejala yan ada sekarang,dimana permasalahan sedikit bisa menjadi besar. Sedikit sedikit terjadi kekerasan dan pelajar tawuran dimana-mana.Lepas dari permasalahan dan subyektivitas apapun, akar dari permasalahan ini para pengamat menjadikan sebab muasal adalah tidak adanya pandangan keteduhan dari akarnya.

Entah penggerak semua itu dalihnya adalah rekayasa,bayaran dan lain sebagainya, namun bila akar dai semua itu jiwa yang teduh maka tidak aka nada permasalahan ini untk jadi sebab musabab bencana ini. Dari jiwa yang teduh akan terlahir kebijaksanaan yang teduh, dari satu yang teduh akan berkumpul beberapa keteduhan, dari seluruh yang berkumpul dalam jiwa yang teguh, tidak akan terprovokasi apapun yang menyebabkan keluar dari keteduhan itu.

Kondisi masalah kecil isa menjadi masalah besar, itu dalam bahasa jawa terdapat sanepa,seperti peri bahasa yang dikatakan “ Kriwikan dadi grojogan “ yaitu artinya kriwikan adalah benda kecil yang tidak terlalu ada permasalahan sedangkan grojogan adalah air terjun yang sangat besar yang bisa membuat takut semua orang untuk mendekatinya, yaitu takut kalau-kalau akan membahayakan jiwanya. Begitu juga kekuatan grojogan akan bisa menghancurkan apa saja.. Begitulah makna kriwikan dadi grojogan.

Dan pribadi yang tidak terprovokasi hal yang tidak baik itu adalah pribadi yang “welas asih”.”wicaksono” ,”Digdaya”, ”Andhap asor“ dan “Ajur ajer”. Makna-makna dari kata-kata ini adalah:
1. Welas asih: adalah pribadi yang mempunyai rasa belas kasihan pada setiap orang. Dia tidak akan melihat kejelekan orang lain, dia selalu mengedepankan berbuat baik yaitu kasih sayang pada orang lain tanpa memikirkan apapun. Yang terpenting dia mengetahui bahwa berbuat baik dalam belas kasihan itu untu memperkaya bathinnya.
2. Wicaksono: yaitu pribadi yang bijaksana melihat semuanya, bijak dalam berkata dan bertindak. Bila berkata dia akan memilih dan memilih perkataan yang enak dan segar untuk diri dan orang lain. Pribadinya lentur dan lekat sekali dengan kegembiraan dan senyuman. Pribadi ini kan menyenangkan siapa saja.
3. Digadaya: adalah pribadi yang yang sangat berdaya, mempunyai kelebihan yang dalam hitungannya adalah banyak. Orang yang mempunyai kelebihan yang banyak akan menjadi tumpuan harapan bagi semua orang. Dia akan menjadi tempat datang berkunjung,tempat bertanya dan tempat belajar bagi banyak orang. Pribadi ini akan mengajar dengan sangat baik,penuh kasih sayang dan harapan agar yang bertanya kelak akan mengembangkan cita-cita kebaikan Negara yang utuh.
4. Andhap asor: adalah pribadi yang rendah hati, sopan santun, bisa menempatkan diri dalam tempat dimana dia berpijak. Bila dia berada di kalangan orang yang tua bisa memafatkan waktu untuk menyelami keadaan sekitarnya dan bertanya pada orang tua tersebut tentang keadaan sekitar atu yang diperlukan untuk kemajuan. Bila dia berada dalam puncak karier,dia tidak sombong, bisa memilih kata-kata yang tepat.dan bisa menyenangkan dalam pandangan.
5. Ajur ajer : erat kaitannya dengan andhap asor yaitu pribadi yang ajur yaitu pribadi yang bisa bergaul dengan siapa saja. Bisa merasakan apa yang dirasakan temannnya atau mempunyai empati terhadap sesama.
Kata-kata yang dilukiskan dalam sikap ini adalah kata kata yang terdapat pada kearifan local pada masyarakat jawa. Kearifan lokal ini juga ada pada daerah daerah lain.


Aplikasi
Dalam hubungannya dengan masa tumbuh kembang anak, pada usia dasar sangat cocok sekali bila dikenalkan dengan masalah ini karena pada usia yang support itulah yang tepat untuk membentuk kepribadiannya.

Sedangkan jenis-jenis kearifan local sangatlah banyak,misalnya dalam tembang atau lagu gaerah,permainan,dan cara hidup.permasalahan ini juga dipadukan dengan agama yang dianut oleh si tumbuh kembang, dan disinkronkan dengan kearifan local tersebut,sehingga si tumbuh kembang juga tahu bahwa ada persamaannya dengan agama dan ternyata semua juga bertemu dalam satu pemikiran tentu saja dengan kepandaian berkata khas pendidik yang akrab dengan anak didiknya, atau orang tua dengan anaknya.

Demikianlah kearifan lokal sangat berperan mendasari kepribadian siswa, sehinga memasukkan unsur kearifan lokal mutlak diperlukan, Indonesia sangat kaya dengan kearifan lokal yang menjadikan bangsanya arif dan bijaksana dimata banyak negara lainnya. Namun kearifan lokal hanya salah satu unsur yang harus dikombinasikan dengan demensi lain.

(Dra.Novi Saptina, guru SD Muhammadiyah I Surakarta)